[3610000] Explanation for Significant Accounting Policy - Infrastructure Industry

Kebijakan akuntansi signifikan Significant accounting policies
2025-03-31
Kebijakan akuntansi signifikan Significant accounting policies
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis kecuali diungkapkan lain dalam catatan terkait di sini. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Mata uang fungsional PT Bahtera Listrindo Jaya adalah Rupiah. Basis of preparation of consolidated financial statements
Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup. Kendali diperoleh bila Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini: i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini yang memberi investor kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee, ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jumlah imbal hasil Bila Grup tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Grup mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk: i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee, ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan iii) Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Kelompok Usaha. Grup menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak Grup memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Grup memperoleh kendali sampai tanggal Grup tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut. Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain () diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (), walaupun hal ini akan menyebabkan saldo KNP yang defisit. Bila dipandang perlu, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak untuk diselaraskan dengan kebijakan akuntansi Grup.Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban dan arus kas atas transaksi antar anggota Grup dieliminasi sepenuhnya pada saat konsolidasi. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas dan komponen lain dari ekuitas terkait, dan selisihnya diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar. Principles of consolidation
Kas dan setara kas Mengacu pada kebijakan akuntansi instrumen keuangan Cash and cash equivalents
Piutang usaha dan piutang lain-lain Mengacu pada kebijakan akuntansi instrumen keuangan Trade and other receivables
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Inventories
Properti investasi Properti investasi terdiri dari ruang kantor yang dimiliki untuk penggunaan masa depan yang belum ditentukan, bukan untuk digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi normal.Perusahaan telah menyajikan properti investasinya dengan model biaya sesuai dengan PSAK 240. Properti investasi diakui sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis properti investasi selama 30 tahun. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat properti atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas dan peningkatan kualitas hasil atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Properti investasi yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok properti investasi berikut akumulasi penyusutan dan penurunan nilainya, jika ada. Keuntungan atau kerugian dari penjualan properti investasi tersebut diakui dalam laba atau rugi pada tahun penjualan terjadi. Manajemen melakukan penilaian atas properti investasi secara berkala untuk menentukan ada tidaknya penurunan nilai permanen yang material. Nilai residu properti investasi, masa manfaat dan metode penyusutan dievaluasi dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan pada setiap akhir tahun buku. Investment property
Aset tetap Aset tetap, kecuali hak atas tanah yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian dari aset tetap pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuannya terpenuhi. Demikian pula, ketika pemeriksaan utama dilakukan, biaya pemeriksaan diakui sebagai nilai tercatat aset tetap sebagai penggantian jika kriteria pengakuan terpenuhi. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut:Bangunan dan prasarana 10-20 tahun, Mesin dan peralatan 20 tahun, Kapal tunda dan tongkang 20 tahun, Perabotan, perlengkapan dan peralatan kantor 5 tahun, Peralatan transportasi 5 tahun. Mesin dan peralatan dalam pemasangan/konstruksi dan tanah dalam pengembangan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan telah siap untuk digunakan.Ketika aset dihentikan penggunaannya karena tidak ada manfaat ekonomis di masa depan dari pemakaian berkelanjutan, atau ketika aset tersebut dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan yang bersangkutan dihentikan pengakuannya dari akun-akun tersebut. Segala keuntungan dan kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih hasil penjualan neto dan nilai tercatat aset) tercermin dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset dihentikan pengakuannya. Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, pada setiap akhir tahun buku. Fixed assets
Tanah belum dikembangkan Mengacu pada disclosure kebijakan akuntansi material untuk aset tetap Undeveloped land
Penurunan nilai aset nonkeuangan Grup menerapkan PSAK 236, Nilai Aset yang menjelaskan mengenai pengukuran nilai wajar dikurangi biaya penjualan yang berkaitan dengan hierarki nilai wajar dalam PSAK 113 Nilai Wajar dan membutuhkan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas untuk rugi penurunan nilai yang sudah diakui atau dibalik selama periode pelaporan. Grup mengevaluasi pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa suatu aset mungkin mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, Perusahaan mengestimasi nilai terpulihkan dari aset tersebut. Jika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk melihat apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset bertambah menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Jumlah penambahannya tidak dapat melebihi nilai tercatat setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Impairment of non-financial assets
Beban tangguhan - Deferred charges
Utang usaha dan liabilitas lain-lain Mengacu pada kebijakan akuntansi instrumen keuangan Trade payables and other liabilities
Pengakuan pendapatan dan beban Perusahaan merupakan penghasil tenaga listrik. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diakui pada saat pengendalian barang dialihkan kepada pelanggan dalam jumlah yang mencerminkan imbalan yang diharapkan akan menjadi hak Perusahaan dalam pertukaran barang tersebut. Perusahaan secara umum menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah yang utama dalam pengaturan pendapatannya. Pendapatan dari penyerahan tenaga listrik kepada pelanggan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan tenaga listrik ke pelanggan. Pengendalian dialihkan pada suatu titik waktu, umumnya setelah pengiriman ke pelanggan. Pendapatan dari penyerahan tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga surya yang ditempatkan di lokasi pelanggan dicatat sebagai transaksi sewa pembiayaan dimana Perusahaan adalah lessor dan pelanggan adalah lessee. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual) Revenue and expense recognition
Penjabaran mata uang asing - Foreign currency translation
Transaksi dengan pihak berelasi - Transactions with related parties
Pajak penghasilan Grup menghitung pajak penghasilan kini atas dasar penghasilan mereka untuk tujuan pelaporan keuangan, disesuaikan dengan pos-pos pendapatan dan beban tertentu yang tidak dikenakan pajak atau dikurangkan untuk tujuan pajak. Pajak Kini: Aset dan liabilitas pajak kini diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Grup beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding ditetapkan. Pajak Tangguhan: Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kenapa pajak pada masa depan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal di masa depan akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak tangguhan atas barang yang diakui di luar laba rugi diakui di luar laba rugi. Taksiran pajak tangguhan diakui berkorelasi dengan transaksi pendasar baik di PKL maupun langsung di ekuitas. Pajak Final: Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian. Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 212: Pajak Penghasilan. Income taxes
Pinjaman Mengacu pada kebijakan akuntansi instrumen keuangan Borrowings
Provisi Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (bersifat hukum dan/atau konstruktif) yang diakibatkan oleh peristiwa di masa lalu, dan besar kemungkinannya arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions
Imbalan kerja karyawan Perusahaan mengakui estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan, mulai tahun 2021 sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja No. 11/2020 yang diatur lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah No. 35/2021 tertanggal 2 Februari 2021 dan tunjangan cuti panjang sesuai dengan kebijakannya dimana Perusahaan membayarkan imbalan kerja kepada karyawan yang telah bekerja untuk jumlah tahun tertentu. Provisi untuk imbalan kerja tersebut diestimasi berdasarkan penilaian aktuarial yang dibuat oleh aktuaris independen, dengan menggunakan metode projected unit credit. Imbalan ini didanai. Untuk imbalan kerja karyawan, pengukuran kembali, yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, diakui segera di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debet dan kredit terkait dengan saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi dalam periode berikutnya. Biaya jasa lalu diakui dalam laba atau rugi pada tanggal perubahan atau kurtailmen program dan pada tanggal Perusahaan mengakui biaya restrukturisasi terkait, mana yang lebih awal terjadi. Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga neto, dan biaya jasa diakui dalam laba atau rugi. Untuk imbalan jangka panjang lainnya, pendapatan atau beban bunga neto, biaya jasa dan keuntungan atau kerugian aktuarial segera diakui dalam laporan laba atau rugi. Employee benefits
Laba per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai saham biasa yang bersifat dilutif Pada tanggal 31 Desember 2024 dan 2023, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Earnings per share
Dividen - Dividends
Pelaporan segmen Berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja Perusahaan, Perusahaan hanya mempunyai satu segmen yang dapat dilaporkan (listrik). Seluruh aktivitas operasional Perusahaan diselenggarakan di Indonesia. Segment reporting
Instrumen keuangan derivatif - Derivative financial instruments
Penerapan standar akutansi baru Grup menerapkan pertama kali seluruh standar baru dan/atau yang direvisi yang berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2024, termasuk standar yang direvisi berikut ini yang memengaruhi laporan keuangan konsolidasian Grup. Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi tidak menghasilkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material pada jumlah yang dilaporkan unutk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: Pilar Standar Akuntansi Keuangan Standar ini memberikan persyaratan dan pedoman bagi entitas untuk menerapkan standar akuntansi keuangan yang benar dalam menyusun laporan keuangan bertujuan umum. Akan ada 4 (empat) standar akuntansi keuangan yang saat ini diterapkan di Indonesia, yaitu: Pilar 1 Standar Akuntansi Keuangan Internasional, Pilar 2 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK), Pilar 3 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk Entitas Swasta/Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, dan Pilar 4 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk Entitas Mikro Kecil dan Menengah. Nomenklatur Standar Akuntansi Keuangan Standar ini ini mengatur penomoran baru untuk standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia yang diterbitkan oleh DSAK IAI. Amandemen PSAK 201: Liabilitas Jangka Panjang dengan Kovenan Amandemen ini menentukan persyaratan untuk mengklasifikasikan suatu liabilitas sebagai jangka pendek atau jangka panjang dan menjelaskan: hal yang dimaksud sebagai hak untuk menangguhkan pelunasan, hak untuk menangguhkan pelunasan harus ada pada akhir periode pelaporan, klasifikasi tersebut tidak dipengaruhi oleh kemungkinan entitas akan menggunakan hakya untuk menangguhkan liabilitas, dan hanya jika derivatif melekat pada liabilitas konversi tersebut adalah suatu instrumen ekuitas, maka syarat dan ketentuan dari suatu liabilitas konversi tidak akan berdampak pada klasifikasinya. Selain itu, persyaratan telah diperkenalkan untuk mewajibkan pengungkapan ketika suatu kewajiban timbul dari pinjaman perjanjian diklasifikasikan sebagai tidak lancar dan hak entitas untuk menunda penyelesaian bergantung pada kepatuhan terhadap persyaratan di masa depan dalam waktu dua belas bulan. Amandemen PSAK 116: Liabilitas Sewa dalam Jual Beli dan Sewa-balik Amandemen PSAK 116 Sewa menetapkan persyaratan yang digunakan penjual-penyewa dalam mengukur kewajiban sewa yang timbul dalam transaksi jual beli dan sewa-balik, untuk memastikan penjual-penyewa tidak mengakui jumlah setiap keuntungan atau kerugian yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan. Amandemen PSAK 207 dan PSAK 107: Pengaturan Pembiayaan Pemasok Amandemen PSAK 207 dan PSAK 107 mengklarifikasi karakteristik pengaturan pembiayaan pemasok dan mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengaturan pembiayaan pemasok tersebut. Persyaratan pengungkapan dalam amandemen ini dimaksudkan untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dampak pengaturan pembiayaan pemasok terhadap liabilitas, arus kas, dan eksposur terhadap risiko likuiditas suatu entitas. The implementation of new statements of accounting standards
Kombinasi bisnis - Business combination
Penentuan nilai wajar - Determination of fair value
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam US Dollar berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2024 dan 2023, kurs tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: Rupiah 2024 16.162/AS$1 Euro EUR0.9591/AS$1 2023 Rupiah 15.416/AS$1 EUR0.8994/AS$1 Foreign currency transactions and balances
Efek-efek - Securities
Investasi jangka pendek Mengacu pada kebijakan akuntansi instrumen keuangan Short-term investment
Aset hak guna Perusahaan mengakui aset hak-guna pada tanggal permulaan sewa (yaitu tanggal aset pendasar tersedia untuk digunakan). Aset hak- guna diukur pada harga perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, dan disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa. Biaya perolehan aset hak-guna mencakup jumlah liabilitas sewa yang diakui, biaya langsung awal yang terjadi, dan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan dikurangi setiap insentif sewa yang diterima. Aset hak-guna disusutkan dengan metode garis lurus selama masa sewa. Right of use assets
Properti investasi Properti investasi terdiri dari ruang kantor yang dimiliki untuk penggunaan masa depan yang belum ditentukan, bukan untuk digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi normal. Perusahaan telah menyajikan properti investasinya dengan model biaya sesuai dengan PSAK 240. Properti investasi diakui sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis properti investasi selama 30 tahun. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat properti atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas dan peningkatan kualitas hasil atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Properti investasi yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok properti investasi berikut akumulasi penyusutan dan penurunan nilainya, jika ada. Keuntungan atau kerugian dari penjualan properti investasi tersebut diakui dalam laba atau rugi pada tahun penjualan terjadi. Manajemen melakukan penilaian atas properti investasi secara berkala untuk menentukan ada tidaknya penurunan nilai permanen yang material. Nilai residu properti investasi, masa manfaat dan metode penyusutan dievaluasi dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan pada setiap akhir tahun buku. Investment properties
Goodwill - Goodwill
Investasi pada entitas asosiasi - Investment in associates
Aset takberwujud - Intangible assets
Beban dibayar dimuka - Prepaid expenses
Piutang dan utang asuransi Mengacu pada kebijakan akuntansi instrumen keuangan Insurance receivables and payables
Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing receivables
Aset konsesi - Concession assets
Liabilitas atas kontrak - Contract liabilities
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain - Deposits from customers and deposits from other banks
Obligasi subordinasi - Subordinated bonds
Efek-efek yang dibeli dengan janji dibeli kembali - Securities purchased under resell agreements
Saham treasuri Instrumen ekuitas sendiri yang diperoleh kembali (saham treasuri) diakui pada harga perolehan kembali dan dikurangi dari ekuitas. Tidak ada laba rugi yang diakui pada laba rugi atas perolehan, penjualan kembali, penerbitan atau pembatalan dari instrumen ekuitas Perusahaan. Selisih antara jumlah tercatat dan penerimaan, bila diterbitkan kembali, diakui sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada ekuitas. Treasury stock
Modal saham - Share capital
Pengaturan pembayaran berbasis saham - Share-based payment arrangement
Biaya emisi efek ekuitas - Stock issuance cost
Instrumen keuangan Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain. Aset keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (PKL). Klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal tergantung pada karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan dan model bisnis Perusahaaan dan Entitas Anak untuk mengelolanya. Dengan pengecualian piutang usaha yang tidak mengandung komponen pembiayaan yang signifikan atau yang mana Perusahaaan dan Entitas Anak telah menerapkan kebijaksanaan praktisnya, Perusahaaan dan Entitas Anak pada awalnya mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi. Agar aset keuangan diklasifikasikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar penghasilan komprehensif lain (), aset keuangan harus menghasilkan arus kas yang semata-mata dari pembayaran pokok dan bunga () dari pokok belum dilunasi. Penilaian ini disebut sebagai uji SPPB dan dilakukan pada tingkat instrumen. Model bisnis Grup untuk mengelola aset keuangan mengacu pada bagaimana mereka mengelola aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas. Model bisnis menentukan apakah arus kas akan dihasilkan dari pendapatan arus kas kontraktual, penjualan aset keuangan, atau keduanya. Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, asset keuangan diklasifikasikan dalam dua kategori: Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang) dan Aset keuangan pada nilai wajar melalui PKL dengan daur ulang keuntungan dan kerugian kumulatif (instrumen utang). Pengukuran selanjutnya dari aset keuangan tergantung kepada klasifikasi masing-masing seperti berikut ini: Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (instrumen utang) Grup mengukur aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi: Aset keuangan dimiliki dalam model bisnisdengan tujuan untuk memiliki asetkeuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan Persyaratan kontraktual dari aset keuangan menghasilkan arus kas padatanggal tertentu yang merupakan SPPB dari pokok yang belum dilunasi Aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi selanjutnya diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif () dan diuji untuk penurunan nilai. Laba dan rugi diakui pada laba rugi pada saat aset dihentikan pengakuannya, dimodifikasi atau diturunkan nilainya. Aset keuangan Grup yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang sewa pembiayaan. Aset keuangan pada nilai wajar melalui PKL (instrumen utang) Perusahaan mengukur instrumen utang pada nilai wajar melalui PKL jika kedua kondisi berikut terpenuhi: Aset keuangan dimiliki dalam model bisnis dengan tujuan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan penjualan; dan Persyaratan kontraktual dari asset keuangan menimbulkan arus kas pada tanggal tertentu yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang. Untuk instrumen utang yang diukur pada nilai wajar melalui PKL, pendapatan bunga, revaluasi valuta asing, dan kerugian atau pembalikan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan dihitung dengan cara yang sama seperti untuk aset keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Perubahan nilai wajar yang tersisa diakui dalam PKL. Setelah penghentian pengakuan, perubahan nilai wajar kumulatif yang diakui dalam PKL didaur ulang ke laba rugi. Grup mengakui instrument utang pada nilai wajar melalui PKL mencakup investasi dalam instrumen utang. Penghentian Pengakuan Aset keuangan (atau, jika berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) terutama dihentikan pengakuannya (yaitu, dihapus dari laporan posisi keuangan konsolidasian Grup) ketika: Hak untuk menerima arus kas dari asettelah kedaluwarsa; Atau Grup telah mengalihkan haknya untuk menerima arus kas dari aset atau telah mengasumsikan kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga berdasarkan pengaturan -through dan salah satu (a) Grup telah mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat aset, atau (b) Grup tidak mengalihkan atau memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat aset, tetapi telah mengalihkan pengendalian aset. Ketika Grup telah mengalihkan haknya untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani perjanjian pass-through, Grup mengevaluasi apakah, dan sejauh mana, telah mempertahankan risiko dan manfaat kepemilikan. Ketika Grup tidak mengalihkan atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau mengalihkan pengendalian atas aset, Grup terus mengakui aset yang ditransfer tersebut sejauh keterlibatannya secara berkelanjutan. Dalam kasus tersebut, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset alihan dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang dimiliki Grup. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk jaminan atas aset yang ditransfer diukur pada nilai yang lebih rendah dari nilai tercatat asli aset dan jumlah maksimum imbalan yang mungkin diminta untuk dibayar kembali oleh Grup. Penurunan Nilai Grup mengakui penyisihan Kerugian Kredit Ekspetasian () untuk semua instrumen utang yang bukan pada nilai wajar laba rugi () dan kontrak jaminan keuangan. KKE ditentukan atas perbedaan antara arus kas kontraktual sesuai kontrak dan semua arus kas yang diharapkan akan diterima oleh Grup, didiskonto pada estimasi SBE awal. Arus kas yang diharapkan mencakup setiap arus kas dari penjualan agunan yang dimiliki atau peningkatan kredit lainnya yang merupakan bagian dari ketentuan kontrak. KKE diakui dalam dua tahap. Bila belum terdapat peningkatan risiko kredit signifikan sejak pengakuan awal, KKE diakui untuk kerugian kredit yang dihasilkan dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam jangka waktu 12 bulan ke depan (KKE 12 bulan). Namun, bila telah terdapat peningkatan signifikan risiko kredit sejak pengakuan awal, penyisihan kerugian diakui untuk kerugian kredit yang diperkirakan selama sisa umur aset, terlepas dari jangka waktu gagal bayar (KKE sepanjang umurnya). Karena piutang usaha dan piutang lain-lain tidak memiliki komponen pembiayaan signifikan, Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan dalam perhitungan KKE. Oleh karena itu, Grup tidak melacak perubahan dalam risiko kredit, namun justru mengakui penyisihan kerugian berdasarkan KKE sepanjang umurnya pada setiap tanggal pelaporan. Grup membentuk matriks pencadangan berdasarkan kerugian kredit masa lalu, disesuaikan dengan faktor-faktor spesifik untuk debitur dan lingkungan ekonomi masa depan (forward-looking) yang relevan. Untuk instrumen utang dengan nilai wajar melalui PKL, Grup menerapkan penyederhanaan risiko kredit rendah. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah instrumen utang tersebut dianggap memiliki risiko kredit rendah dengan menggunakan semua informasi yang wajar dan dapat didukung yang tersedia tanpa biaya atau upaya yang tidak semestinya. Dalam melakukan evaluasi tersebut, Grup menilai kembali peringkat kredit internal dari instrumen utang tersebut. Selain itu, Grup mempertimbangkan bahwa telah terjadi peningkatan risiko kredit yang signifikan jika pembayaran kontraktual telah jatuh tempo lebih dari 30 hari. Instrumen utang Grup pada nilai wajar melalui PKL hanya terdiri dari obligasi yang memiliki kuotasi harga yang dinilai dalam kategori investasi teratas (Sangat Baik dan Baik) oleh Lembaga Pemeringkat Kredit Baik dan, oleh karena itu, dianggap sebagai investasi berisiko kredit rendah. Merupakan kebijakan Grup untuk mengukur ECL pada instrumen tersebut basis 12 bulan. Namun, jika terjadi peningkatan risiko kredit yang signifikan sejak origination, penyisihan akan didasarkan pada ECL seumur hidup. Grup menggunakan peringkat dari Good Credit Rating Agency untuk menentukan apakah instrumen utang telah meningkat secara signifikan dalam risiko kredit dan untuk memperkirakan ECL. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada pengakuan awal, sebagai utang dan pinjaman Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman, dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Grup menetapkan liabilitas keuangannya sebagai utang dan pinjaman, seperti utang usaha dan lain-lain, beban akrual, utang wesel, jaminan pelanggan dan liabilitas sewa. Pengukuran Selanjutnya Pengukuran selanjutnya dari liabilitas keuangan ditentukan oleh klasifikasinya sebagai berikut: Utang dan pinjaman Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, beban bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban keuangan pada laba rugi. Utang dan Akrual Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain jangka pendek dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian Pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Financial instruments
Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual - Non-current assets classified as held for sale
Peristiwa setelah tanggal periode pelaporan - Events after reporting period
Penerapan standar akuntansi baru - Adoption of new accounting standards
Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif Standar akuntansi yang telah diterbitkan sampai tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian Grup namun belum berlaku efektif diungkapkan berikut ini. Grup bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif. Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. Accounting standards issued but not yet effective
Utang pembiayaan konsumen - Consumer financing liabilities