Cikarang Listrindo himpun dana $275 juta, menjadi IPO terbesar di Indonesia tahun 2016

Berita Umum|Mei 30, 2016

30 Mei 2016 – Perusahaan listrik Indonesia PT Cikarang Listrindo Tbk menetapkan penawaran umum perdana saham (IPO) pada level Rp1.500 per saham setelah menawarkan 2,5 miliar sahamnya – menghimpun dana senilai Rp3,75 triliun ($275,74 juta), mengutip sumber yang dekat dengan pihak tersebut.

Sebelumnya perusahaan telah menawarkan saham dengan kisaran harga Rp1.430 – Rp1.970 per lembar saham.

Harga final saham sama dengan 7,3 kali EV/EBITDA (nilai perusahaan dibagi dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) untuk tahun buku atau price to earning sebesar 12 kali laba 2017. IPO Cikarang Listrindo mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) terutama oleh investor asing termasuk pembeli siaga saham (anchor investor) Matthews International Capital Management, untuk saham senilai $50 juta.

Citigroup, Deutsche Bank, UBS dan PT Indopremier Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO.

Roadshow internasional dimulai di Hong Kong dan selesai pada 26 Mei. Investor ritel Indonesia akan memiliki kesempatan untuk melakukan pemesanan antara 7-8 Juni, seminggu sebelum saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Juni. Setelah pencatatan, saham pemegang saham yang ada di Cikarang akan terdilusi. Saham PT Udinda Wahanatama akan berkurang dari 39,92 persen menjadi 36,38 persen, sementara PT Pentakencana Pakarperdana dan Brasali Group masing-masing akan memiliki saham berkurang 27,04 persen, bukannya 31,81 persen.

Para pemegang saham berencana untuk mendivestasikan 15 persen saham lainnya di Cikarang melalui penempatan pribadi. Udinda akan berakhir dengan 25,46 persen, sementara Brasali dan Pentakencana masing-masing akan memegang 22,27 persen.

Perusahaan yang berbasis di Jawa Barat ini berencana menggunakan dana hasil IPO untuk memperluas kapasitas pembangkitannya dan tujuan umum perusahaan lainnya. Tahun lalu, Cikarang Listrindo dan General Electric AS menandatangani kesepakatan $600 juta untuk pengembangan pembangkit listrik.

Untuk mengatasi meningkatnya permintaan listrik, Cikarang sedang membangun pembangkit listrik tenaga batubara 280 megawatt baru yang diharapkan selesai pada akhir tahun ini. Penyempurnaan pabrik baru akan meningkatkan total kapasitas terpasang perusahaan sebesar 32 persen menjadi 1.145 megawatt.

 

Sumber: DealStreetAsia (Versi Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Perseroan)