Cikarang Listrindo Pecahkan Rekor High-Yield

Berita Umum|September 07, 2016

7 September 2016 – Perusahaan produsen listrik, Cikarang Listrindo, membuktikan bahwa pasar obligasi high-yield benar-benar terbuka untuk kredit Indonesia, pada hari Rabu, setelah mengamankan order book final dalam jumlah yang sangat besar sebesar $4 miliar untuk transaksi obligasi yang ketat.

Kombinasi sebagai penerbit Indonesia kategori non-investment dengan peringkat tertinggi (dengan obligasi berdenominasi dolar AS) dan latar belakang makro yang membaik mendapat tanggapan yang baik dari para investor.

Kondisi yang baik ini juga memungkinkan perusahaan dengan peringkat Ba2/BB untuk menyelesaikan transaksi obligasi terketat yang pernah tercatat untuk penerbit peringkat non-investment di Asia dengan tenor 10 tahun.

Transaksi obligasi sebesar $550 juta dengan tenor 10 dan opsi call setelah 5 tahun ini juga merupakan obligasi tenor 10 tahun pertama di Indonesia dan transaksi terbesar di Asia Tenggara sejak penawaran obligasi Indika Energy sebesar $500 juta pada Januari 2013.

Investor tentunya berharap transaksi obligasi ini memiliki rekam jejak yang lebih baik daripada yang dikeluarkan oleh Indika dengan rating Caa1 dan kupon 6,375% jatuh tempo pada Januari 2023 (opsi call pada Januari 2018), yang saat ini diperdagangkan dengan yield terburuk sebesar 14,0686%.

Namun salah satu alasan utama keberhasilan Cikarang Listrindo adalah peringkat Ba2/BB, yang memberi investor tingkat kepercayaan yang jauh lebih tinggi kepada negara yang emitennya memiliki rekam jejak panjang dalam memberikan ekspektasi kinerja yang mengecewakan. Ditambah lagi dengan langkanya kredit high-yield dari perusahaan swasta Indonesia.

Hanya beberapa perusahaan yang memiliki rating lebih tinggi dan umumnya perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik pemerintah atau perusahaan telekomunikasi mitra pemerintah seperti PT Indosat dengan rating Ba1/BB+, yang memiliki outlook positif dari Mooody’s dan Standard & Poor’s, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan rating Ba1/BBB-/BBB-.

PT Perusahaan Listrik Negara milik pemerintah memiliki rating crossover Ba1/BB/BBB- dan obligasi dengan kupon 5,625% dan jatuh tempo pada November 2021. Namun, transaksi $1 miliar sejak tahun 2011 ini diperdagangkan di harga tunai (cash price) 111,98% dan yield sebesar 2,995%.

Mengingat obligasi tersebut hampir tidak mungkin diperoleh, maka hal itu tidak dapat memberikan patokan untuk transaksi Cikarang Listrindo. Bankir mengatakan bahwa sebagian besar investor mengacu pada obligasi PT Lippo Karawaci sebesar $260 juta dari sebelumnya S150 juta dengan kupon 7% dan jatuh tempo pada April 2022 (callable di tahun 2018), yang dilakukan pada awal Agustus.

Keberhasilan transaksi dengan rating Ba3/B+/BB-, yang berhasil mencapai order book final $1,25 miliar, memberikan dasar bagi Cikarang Listrindo dan transaksi lainnya, yang diyakini para bankir akan menyusul. Sejak diperdagangkan di harga tunai (cash price) 103,7%, transaksi ini telah meningkat hingga 105,16% dan naik dari level terendahnya di pertengahan Februari tahun ini pada level 91,97%.

Penerbitan Indonesia akan Bergerak Lebih Cepat
“Level harga saat ini sangat menarik dan dari segi teknikal juga luar biasa,” kata seorang bankir. “Sejumlah emiten Indonesia juga sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke pasar.”

Bankir percaya mereka akan disambut baik meskipun spread mengalami pengetatan sejak Februari ketika Lippo Karawaci terdesak untuk menarik obligasinya lebih awal karena kondisi pasar yang tidak ramah.

“Kondisi investor sangat bullish di Indonesia karena rupiah bergerak sangat stabil sepanjang tahun serta latar belakang makro yang jauh lebih baik,” tambah bankir. “Penawaran yang ada masih sangat sedikit sehingga masih banyak peminat diluar sana yang dapat dimanfaatkan oleh penerbit lain.”

Cikarang Listrindo memulai dengan guidance awal pada level 5,375%, suatu hal yang tidak biasa dari penerbit Asia, membentuk proyeksi order book (shadow order book) di AS pada hari Selasa sehingga investor utama emerging market disana tidak perlu menunggu sampai book hampir ditutup setelah peluncuran resmi pada hari Rabu.

Indikasi awal atas kupon tersebut memberikan momentum di Asia pada hari Rabu dan menjadikan obligasi diperdagangkan on par dengan yield sebesar 4,95%. Perusahaan yang menerbitkan adalah Listrindo Capital BV, dengan jaminan dari perusahaan induk onshore.

Statistik Distribusi
Sebanyak 176 partisipan yang terbagi menjadi 41% penempatan di Asia, 30% di AS dan 29% di Eropa. Berdasarkan jenis investor, fund mengambil sebesar 86%, disusul oleh asuransi dan dana pensiun sebesar 7%, ritel 6% dan bank 1%. Para ahli mengatakan bahwa terdapat diskusi diantara para investor terkait jangka waktu obligasi dari lima ke sepuluh tahun, dan beberapa investor menyarankan 150bp sementara yang lain menyarankan 125bp.

“Pada akhirnya penetapan harga diperoleh dengan mempertimbangkan hal tersebut dan para investor yakin bahwa harga tersebut merupakan nilai yang wajar,” kata seorang pengamat. “Bagaimanapun, Cikarang Listrindo adalah kredit yang baik, dimana Perseroan telah memenuhi seluruh komitmennya dan hampir menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik terbarunya sehingga risiko pembiayaan sangat kecil.”

Hasil penerbitan obligasi digunakan untuk membiayai kembali obligasi $500 juta dengan kupon 6,95% dan jatuh tempo pada Februari 2019, yang memiliki opsi call pada 6 Oktober di level 103,48%. Pada hari Rabu, obligasi diperdagangkan pada level tengah 103,25%, naik dari 100,5% sejak level terendah akhir Januari.

Tolok ukur kedua untuk transaksi baru ini adalah obligasi Tower Bersama Infrastructure dengan rating Ba3/BB-/BB, dengan kupon 5,25% jatuh tempo pada Februari 2022 (callable pada 2019). Obligasi ini diperdagangkan pada hari Rabu dengan yield terburuk pada level 4,47%.

Kenaikan Rating Terbaru
Cikarang Listrindo merupakan perusahaan pembangkit listrik, transmisi dan distribusi terintegrasi dengan kapasitas 864MW yang terletak di daerah Cikarang sebelah barat Jakarta. Perusahaan ini memiliki basis pelanggan captive sebanyak 2.233 perusahaan yang terletak di lima kawasan industri.

Dalam sebuah analisa rating, pusat penelitian Lucror Analytics mengungkapkan minatnya pada Cikarang Listrindo karena merupakan perusahaan utilitas yang stabil dan menguntungkan (berdasarkan statusnya sebagai penyedia listrik tunggal bagi lima kawasan industri). Ia menambahkan: “Kami menyukai basis pelanggan yang beragam dan struktur tarifnya, yang meneruskan biaya gas bumi dan nilai tukar mata uang asing.”

S&P meningkatkan rating perusahaan satu notch pada pertengahan Agustus dan menekankan pada “kecukupan arus kas yang solid hingga 2018”. S&P menyimpulkan bahwa “meningkatkan kemampuan menghasilkan uang kas dan dana hasil IPO juga meningkatkan kelonggaran neraca untuk menyerap pengeluaran yang lebih tinggi atau hutang tambahan untuk proyek ekspansi skala besar potensial”.

Koordinator global bersama untuk transaksi obligasi adalah Barclays dan Deutsche Bank.

Sumber: FinanceAsia (Versi Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Perseroan)